Senin, 24 November 2014

Syahdunya Gunung Ambawang

Yeaah, weekend kembali datang menyapa. Khusus weekend kali ini, aku sempatkan untuk mengunjungi tempat wisata yang lebih menantang dan menanjak :p. Apalagi kalau bukan, mendaki gunung, lewati lembah… Bareng teman-teman alumni MAN 2 Pontianak Ipank 2008, kami pergi ke gunung Ambawang, terletak di kec. Kubu, Kab. Kubu Raya, Kal-Bar. Sebenarnya sih bukan gunung, lebih layak disebut bukit karena tingginya hanya beberapa ratus mdpl atau mdpsk (meter di atas permukaan sungai Kapuas) :D.
Perjalanan liburan kali ini memang tidak kami rencanakan dengan matang, karena ide ke gunung ini tercetus hanya dalam beberapa hari sebelum keberangkatan. Bahkan di antara kami semua, tidak ada satupun yang pernah menginjakkan kaki di sana. Bermodal nekat, kami akhirnya memutuskan untuk tetap pergi meski tanpa tour guide. Jam keberangkatan, kami jadwalkan pukul 21.00 WIB atau jam 09.00 malam agar kami bisa tiba di puncak sebelum matahari terbit. Hmm, jadi inget waktu ke bromo. :D Tapi sayang, saat itu juga daerah Pontianak dan sekitarnya dilanda hujan lebat dan petir. Karena kami tergolong traveler amatir, akhirnya disepakati ganti jam keberangkatan jadi subuh. Serem bro n sist -_-
Subuh tiba
Setelah subuhan, langsung ganti baju dan nyiapin barang2 bawaan, termasuk DSLR pinjeman :D. Peralatan utama saat perjalanan wisata adalah kamera, kedua kendaraan :D. kami start dari desa kuala dua, kec. Sui. Raya, tempat ku bermukim. Dari kuala dua kami menuju penyeberangan yang ada di rasau, kami tempuh kurang lebih 30 menit. Setelah nyeberang, kami rehat sebentar untuk menyiapkan energi sebelum menempuh perjalanan yang sesungguhnya, jalan tanah kuning tak beraspal.
Waw, sebelum tiba di tempat tujuan, kami harus melintasi ribuan hektar kebun sawit. Kiri kanan jalan semua sawit dan sawit. Hanya bebera hektar lahan saja yang masih kosong dan kebun karet unggul. Sebenarnya sedih juga melihat seluruh tanah disini hampir di tanami sawit semua, tapi mau gimana lagi, masyrakat dan daerah setempat membutuhkan peran investor demi pemasukan APBD dan kesejahteraan masyarakat. Dilematis. Jujur, baru kali ini melewati jalan di tengah-tengah ribuan hektar kebun sawit. Ada sensasi baru.
Melewati kebun sawit, harus pinter2 milih jalan. Kalo gak, ya pasti tembus entah kemana. Perumahan penduduk pun gak ada. Beruntung, ada kawan yang pernah dua kali melewati jalan ini, jadi bisa membantu, meski harus di tambah dengan tanya2 orang sekitar yang lewat.
Setelah mencari-cari, akhirnya tanda2 memasuki jalur pendakian terlihat. Ada rumah penduduk, sungai, sawah, dan gunung. Pokoknya mirip deh dengan gambar yang sering kita buat waktu SD dulu. Liat aja ntar :D.

Pendakian
Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Hehe. Akhirnya kami tiba. Masih sepi dan kami adalah pengunjung pertama. Motor kami parkir. Karena tak sabar, kami langsung menuju jalur pendakian. Gak tinggi sih, tapi lumayan bikin keringet nyucur deras. Bahkan salah satu dari kami ada yang gak kuat untuk melanjutkan ke atas dengan alasan capek lah, pusing lah, laper lah, mau muntah lah :D. Tapi, karena sebuah mimpi untuk menikmati alam dari atas, semua jadi kuat. Ya, dengan alasan yang kuat, kita menjadi semangat mengejar mimpi J
Perjuangan dan kelelahan kami akhirnya terbayarkan dengan pemandangan indah. Subhanallah dah. Sejauh mata memandang adalah kebesaran Allah. Bahkan lebih ke atas lagi, kami di suguhi air terjun yang menyejukkan suasana. Disana kami mandi, disana kami merasakan dinginnya air. Rugi rasanya jika kita tak mandi disini. Jernihnya air yang jatuh menerpa tubuh seakan ingin membersihkan hati ini dari rasa ego dan gengsi. Suara jatuhnya air terjun yang mengalun tanpa henti mampu menghilangkan kepenatan. Bebatuan besar yang tersusun tak teratur, merupakan sebagian tanda kecil dari kebesaran Allah swt, bagi orang-orang yang berpikir.
Puas menikmati harmony alam yang indah, kami memutuskan untuk pulang menjelang siang.

Sekitar pukul 15.30 WIB kami tiba di Kuala Dua dan rehat sebentar. J

Tulisan ini belum sempurna, dan akan disempurnakan dengan standar tulisan seorang jurnalis. Maklum, lama tak nulis :D . perjalanan-perjalanan wisata d Kal-Bar selanjutnya akan ku tulis agar destinasi wisatanya terbantu untuk di promosikan J

 Dermaga Penyeberangan
 Akses Jalan menuju Ambawang
 Air terjun yang dingin
 Penghuni Hutan Gunung Ambawang
 Ini dia nih 5 cm, yg paling kiri itu Zafran :D 
 Mandi yookkk, piss
This pic, spesial for u, siapa aja yang mau berjuang bareng utk taklukkan dunia :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar