Senin, 21 Mei 2012

Drama Manchester City


Drama Manchester City
Liga Primer Inggris musim 2011/2012 penuh dengan drama. Kedahsyatan, keajaiban, tangisan, dan keceriaan datang silih berganti tanpa bisa diduga. Tentu, hal ini lebih seru daripada sekadar film atau movie apapun yang pernah saya lihat. Manchester City dan Manchester United adalah aktor utama dalam perburuan gelar paling bergengsi di daratan Inggris itu. Silih berganti, kedua klub satu kota tersebut membuat perasaan masing-masing supporternya naik turun, kadang menciptakan tawa, kadang ketegangan, kadang keceriaan, bahkan tidak jarang menangis sedih.
Lihat saja, ketika The Sky Blues memuncaki klasmen, apalagi ketika berhasil mempermalukan The Red Devils-julukan MU, 1-6 di Old Trafford. Publik MU pada saat itu berada di titik paling bawah. Baru kali ini, klub yang berhasil menjuarai liga sebanyak 19 kali tersebut kalah dengan skor paling telak dan menakjubkan. Konon, itu adalah rekor terburuk MU sejak puluhan tahun yang lalu.
Kondisi sebaliknya dirasakan oleh The Citizens-julukan bagi fans Man. City. The Sky Blues mempermalukan MU di kandangnya sendiri adalah hadiah besar dan tentunya membawa kebahagiaan bagi pendukung setianya. Sejak awal musim hingga pertengahan, Man. City istiqomah berada di puncak klasmen. Alhasil, Klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini berhasil menjadi juara di paro musim liga.
Namun, saat putaran II berlangsung, kekosongan beberapa pemain inti Man. City mempengaruhi ketajaman di lini depan. Mereka yang sempat absen diantanya adalah Yaya Toure dan Kolo Toure yang pada saat itu sedang memperkuat timnas di ajang piala afrika, serta Tevez yang terlibat konlflik interpersonal dengan Mancio, sang pelatih Man. City. Ketidakhadiran mereka di lapangan sangat terasa pengaruhnya. Man City harus rela berbagi poin, bahkan kehilangan poin saat bertandang ke tim lawan. Kekalahan Man. City salah satunya di alami ketika melawan Arsenal.
Akhirnya, tahta di puncak klasmen berhasil direbut oleh MU. Tidak tanggung-tanggung, MU berhasil menjauh dari Man. City dengan selih 7 poin. Hal ini sempat mencemaskan seluruh pendukung, pemain, dan tentu saja sang pemilik, Syekh Mansour. Bahkan, Mancio sempat menyatakan bahwa The Sky Blues menemukan jalan yang terjal untuk menjuarai liga musim 2011/2012.
Tapi entah kenapa, keajaiban dan dewi fortuna nyatanya kembali berpihak kepada Man. City. Siapa sangka, jika dalam beberapa pertandingan tersisa, prestasi MU tidak terlalu baik, sehingga City pun bisa mengejar ketertinggalan poin hingga menyamai perolehan MU. Di sinilah, perasaan seluruh pemain dan supporter menjadi harap-harap cemas. Hanya mengandalkan keunggulan selisih gol yang dimiliki City tidak akan pernah bisa mengunci poin, sebelum laga terakhir benar-benar di mainkan.
Menjelang laga terakhir liga primer Inggris dimainkan, seluruh media tidak ingin ketinggalan memberitakan, memprediksi, dan mengompori para supporter mengenai siapa yang berhak menjadi juara. Di atas kertas, City memang lebih di unggulkan untuk menjadi juara. Karena pada laga terakhir, City bertanding melawan tim zona degradasi, QPR. Apalagi, laga terakhir tersebut dimainkan di kandang City, Etihad Stadium. “Hanya keajaiban yang menghalang City untuk menjadi Juara,” tulis salah satu media nasional di Indonesia saat itu. Sedangkan MU yang pada laga terakhir melawa Sunderland, menang adalah harga mati. MU hanya bisa berharap kepada City untuk seri atau kalah melawan QPR. Jika MU menang dan City seri atau kalah, maka gelar juara sudah pasti akan digenggam oleh Rooney dkk.
Tibalah saat yang paling menegangkan, laga terakhir liga Primer Inggris. Pertandingan kali Ini lebih seru dan menegangkan dari sebuah film atau movie manapun yang pernah saya lihat.
Malam senin (13/5), pertandingan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Saya dan teman yang baru pulang dari Soekarno Hatta pada saat itu, langsung mencari tempat nonton bareng yang menyiarkan pertandingan City Vs. QPR. Café yang biasanya menyiarkan laga-laga penting, entah kenapa dalam keadaan tutup dan gelap. Akhirnya, kami menemukan salah satu warung padang yang ada di depan gang kami, sekitar Jetis. Tidak pikir panjang, kami pun langsung makan di situ dan meminta kepada pemilik warung untuk pindah channel ke MNC TV.
Babak kedua sedang berlangsung saat kami mulai duduk menunggu makan. Sayang, keunggulan City 1-0 pada babak pertama tidak sempat kami saksikan. Tapi hati mulai tenang, karena keunggulan 1-0 berarti juara di depan mata.
Sedikit Cerita Kemenangan Dramatis Manchester City
(Sumber: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/05/14/sedikit-cerita-kemenangan-dramatis-manchester-city/)
Dari awal Man City sudah mengambil inisiatif untuk lebih banyak Menguasai bola dan menyerang, beberapa kali percobaan tendangan ke gawang, masih belum menemui sasaran, sedangkan rival sekota mereka sudah memimpin 1-0 di menit 12 berkat goal dari Wayne Rooney.Pada akhirnya sampai pada menit ke 35, Zabaleta yang terlepas dari pengawalan, memanfaatkan umpan manis dari Toure, Zabaleta  menyontek bola dan mengelabui penjaga gawang Kenny dan skor pun berubah menjadi 1-0 City memimpin dan skor pun bertahan sampai turun minum.
Keunggulan tersebut akhirnya sirna setelah Djibril Cisse mencetak gol balasan pada menit ke-48. Gol tersebut akibat kesalahan fatal yang dilakukan Joleon Lescott saat menyundul bola. Bola malah jatuh ke arah Cisse. Dengan cepat Cisse menggiring bola untuk mendekati gawang, kemudian melepaskan tembakan keras, dan akhirnya menaklukkan Joe Hart. Tapi waktu masih lama dan Pasukan Roberto Mancini tetap melancarkan serangan, sedangkan Man United masih tetap memimpin 1-0 atas Sunderland.

City berpeluang besar kembali unggul setelah QPR harus bermain dengan sepuluh pemain. Joey Barton dikenai kartu merah akibat menyikut Tevez pada menit ke-55. Seperti tak terima dengan keputusan wasit, Barton kembali membuat ulah dengan menendang Aguero saat hendak meninggalkan lapangan. Dari kejadian tersebut saya merasa yakin kalau Man City akan bisa menambah Goal untuk memenangkan pertandingan tersebut dan merebut Gelar juara Liga Inggris musim ini.
Namun, sepuluh pemain QPR malah menjadi petaka bagi City mungkin ini karna Tevez dituduh memprovokasi Barton yang harus keluar karna mendapat kartu merah. Jamie Mackie membawa QPR kembali unggul berkat gol yang diciptakannya pada menit ke-66. Sukses ini berawal dari aksi pemain pengganti Armand Traore yang menggantikan Djibril Cisse yang melakukan serangan balik cepat dari sektor kanan pertahanan City. Dia kemudian melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti. Mackie yang tidak terkawal dengan mudah menyundul bola masuk ke gawang City dan skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan QPR, sedangkan MU masih tetap memimpin 1-0 atas Sunderland.
Dari Goal tersebut, terlihat kesedihan dari supporter Man City yang tidak menyanggka akan bisa kebobolan lagi, karna mereka berharap akan bisa menambah goal, tapi malah sebaliknya, dari reaksi supporter, saking kesanlnya bahkan ada yang memukul tempat duduk dengan sialnya, ada yang sedih menangis, ada yang memegang kepalanya kaarna merasa tidak bisa terima dengan kejadian ini, tapi mereka masih ada yang bersemangat mendukung karna waktu masih banyak tersisa dibabak kedua ini.
Setelah Unggul 2-1 QPR mengganti lagi penyerangnya Bobby Zamora dengan menempatkan pemain bertahan untuk menjaga keunggulan, sehingga otomatis tidak ada penyerang di kubu QPR karna Cisse sebelumnya juga sudah diganti. Mancini langsung bergerak cepat dengan memasukkan Edin Dzeko dan Balotelli. Dengan 24 menit waktu normal tersisa, City mampu mengurung QPR. Namun, mereka tak jua bisa membuat gol sampai pertandingan memasuki injury time.
Ketegangan semakin meningkat. semakinbanyak suporter City mulai menangis. termasuk saya juga tak habis pikir dan pingin ikut menangis karna tidak menyangka Man City akan terjungkal di laga pamungkas dan penentu gelar juara. Beruntung, para pemain City tak putus asa terus menyerang, meski waktu hampir habis. Apalagi, kekalahan atau seri berarti kegagalan juara. Usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil setelah Dzeko menciptakan gol. Dia dengan baik menanduk sebuah umpan silang. Gol ini semakin membangkitkan semangat City. Sebuah serangan mengubah segala cerita. Balotelli yang mendapat umpan Aguero, mengembalikan bola kepadanya. Aguero pun mencoba mencari ruang. Sempat mengecoh bek lawan, dia kemudian melepaskan tendangan keras dan menghunjamkan bola ke gawang QPR, Kiper QPR yang sebelumnya tampil cemerlang diwaktu normal 90 menit, tiba-tiba tidak berdaya menahan gempuran Pasukan biru di lima menit waktu tambahan.
Suasana pun kembali berubah, banyak supporter Man City kembali bisa tertawa dan melampiaskan kegembiraannya dengan saling berpelukan dengan temannya dan ada juga beberapa pria yang membuka bajunya, Gol yang meledakkan teriakan kegembiraan publik Etihad. Sebab, gol inilah yang memastikan City meraih kemenangan 3-2, sekaligus gelar juara Premier League untuk pertama kalinya sejak 1968. Menurut Premier League, sepanjang laga, City menciptakan sepuluh peluang emas dari 16 usaha. Adapun QPR melepaskan dua tembakan akurat dari dua percobaan.
Setelah pertandingan usai dan memastikan diri sebagi juara di musim 2011-2012, pemain dan penonton tumpah ruah ke tengah lapangan, banyak expresi kegembiraan yang diperlihatkan oleh pemain dan supporter, bahkan ada seorang pria yang sudah berumur, dengan membawa bendera Man City, sambil menangis dan bersimpuh ditengah lapangan karna kegembiraanya atas kemenangan Man City dan menjadi juara liga inggris setelah 44 tahun menunggu. Saya pun ikut bergembira karna doa semua orang menjadi kenyataan, karna saya yakin kemarin malam setiap orang berdoa supaya Man City bisa memenangkan laga pamungkas tersebut. Dan akhirnya semua doa itu terkabulkan dan Man City menjadi Juara.
Mungkin hanya itu ungkapan keceriaan supporter dan termasuk saya juga, seharusnya tulisan ini kemarin malam atau tadi pagi sudah muncul, tapi karna sesuatu dan lain hal, makanya baru bisa saya munculkan, sekali lagi selamat untuk Manchester City dan para Supporter untuk keberhasilan ini, sekian dan terimakasih.
Celebrtion of my team :)

Sabtu, 12 Mei 2012

Bromo yang Indah Menggetarkan Hati Kami


Hummm, akhirnya…. Pada Sabtu (7/5/2012), Saya dan sebagian teman-teman biologi jadi juga mengunjungi Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang wajib untuk dikunjugi di Benua Asia ini. Selagi masih kuliah di Malang, saya memang memiliki rencana sejak dulu untuk menyaksikan keindahan alam taman nasional bromo. Dan kesempatan untuk berwisata ke Gunung Bromo baru datang di semester akhir perkuliahanku di Biologi Unmuh Malang. Ini dia nih, perjalanan yang takkan pernah kulupakan bersama teman2 Biologi. Yang ikut dalam rombongan ini adalah Jhon, Mei & Vicky, Qiqi, Mia & Tapir, dan Donny. Sayang memang, tidak semua teman-teman sekelas bisa ikut ke Bromo. Semoga kelak bisa mengunjungi Bromo lagi bersama teman-teman Biologi A.

Sekitar pukul 21.30 WIB, kami start dari BCT dan meluncur ke Bromo dengan mobil carteran. Inilah saat yang tepat bagi kami semua untuk melupakan sejenak tentang segala seluk beluk kuliah, ya khususnya skripsi. Horeeee. 

Rute yang kami lalui adalah jalur Probolinggo. Tentu mengasyikkan, karena inilah jalur utama bagi wisatawan. Dengan jalannya yang bersahabat, tentu tidak menimbulkan kekhawatiran sedikitpun bagi kami. Sebelum menempuh perjalanan wisata ini, kami mempersiapkan segala bekal yang kami butuhkan. Seperti minuman, snack, vitamin, obat mabuk, dan tentu saja Kopi buat pak Sopir.

Di dalam mobil, kami selingi dengan canda dan tawa agar tidak terasa bosan dalam perjalanan. Memasuki kabupaten Pasuruan, kami semua mulai ngantuk. Tapi, aku sendiri mencoba untuk bertahan dengan melihat keadaan daerah yang kami lewati. Begitu pula ketika memasuki Probolinggo, kami semua mulai merasa kelelahan. Melewati kab. Pasuruan dan Probolinggo, mengingatkan saya ketika berada di pulau Madura, tempat nenek moyang saya dilahirkan. Setiap daerah memang memiliki keunikan dan kesamaanya tersendiri.
Mulai memasuki jalanan utama ke Bromo, semua mulut kami lebih banyak terdiam. Karena keadaan yang gelap, kami tidak bisa menikmati secara sempurna keindahan alam di sepanjang perjalanan menuju Bromo. Namun, kami semua sadar dan takjub, inilah Karya Tuhan yang akan kami kunjungi dan nikmati keindahannya. Semakin mendekati lokasi, hati kami semakin tidak sabaran untuk melihatnya.

Akhirnya, mobil yang kami tumpangi tiba tepat di pintu masuk lokasi wisata gunung Bromo. Ada yang unik. Ketika kami tiba di sana, banyak orang mengerubungi mobil kami, mulai tukang parker, penjual syal, dan calo hartop. Sungguh seperti artis, tapi sungguh tidak mengenakkan juga.

Tidak lama kemudian, satu per satu dari kami keluar dari mobil. Kami pun langsung menanyakan harga hardtop atau jeep yang akan membawa kami ke puncak, kemudian kawah Bromo yang pada saat itu dalam status normal. Dalam hal tawar menawar, di sinilah harga diri mahasiswa di pertaruhkan. Karena ini adalah negosiasi yang mementingkan paradigma Menang-Kalah. Sebagai mahasiswa, kami tidak mau di tipu tentunya. Menurut informasi umum yang kami peroleh, bahwa penyewaan Hardtop itu hanya Rp. 400rb per 8 orang, untuk menuju puncak dan kawah Bromo. Namun, calo Hardtop tidak setuju ketika kami tawari dengan harga tersebut. Namanya calo ya memang bangsat, super bangsat malahan. Tidak mengenal itu dari daerah mana,dan agamanya apa. Kalo calo ya calo, dan itu bangsat menurut kami, serta dilarang oleh agama, dan dikenai denda oleh negara. Betul kan?

Kami tidak menyerah. Akhirnya saya, Jhon, dan Donny turun ke bawah untuk mencari carteran hardtop yang lain. Sayang, tidak ada satu orang pun yang mendekati kami untuk menawari hartop. Akhirnya kami menuju pos jaga yang ada disana, berharap bisa berkonsultasi dengan orang yang jujur. Namun apa daya, yang kami temui di pos jaga itu adalah para calo yang barusan menghantui kami di pintu masuk wisata Bromo. Oh Tuhan. Kami menyerah, akal licik sang calo telah mengalahkan rencana kami yang sama sekali tidak memiliki pengalaman. 

“Gimana mas?, dari pada sampean gak dapat hardtop dan tidak bisa melihat sunrise,” ujar calo bangsat itu. “Ya udah mas, gak apa” ujar kami. Setelah membayar DP dan mengikat janji untuk di jemput pada pukul 02.00, kami segera menuju mobil dan mengambil perlengkapan penghangat badan. Karena jam di tangan masih menunjukkan pukul 12.00 malam, kami masih memiliki kesempatan untuk tidur selama 2 jam. 

Melihat keadaan di dalam mobil, kami bertiga tidak memungkinkan untuk tidur di mobil. Akhirnya, kami mencari lokasi penginapan gratis, apalagi kalau bukan Musholla. Awalnya kami takut, karena tidak ada seorang pun yang tidur di Musholla. Tapi Kami sudah tidak tahan dengan hawa dingin yang menyerang. Jaket yang saya pakai sepertinya tidak berguna. Tulisan “Dilarang tidur di Mushollah” kami abaikan. Sajadah tebal yang ada di masjid seperti telah disiram dengan air es, basah dan dingin sekali. Rasa kantuk kami berperang melawan hawa dingin, sesekali rasa kantuk yang menang, tapi tidak jarang hawa dingin mengalahkan rasa kantuk kami.

Karena kami takut kesiangan, kami member kabar kepada teman yang ada di mobil untuk menelpon kami pada pukul 02.00 am.

Dalam keadaan yang sangat terlelap, saya kaget dan terbangun dengan memohon ampun. Sleepingbad yang kami gunakan sebagai selimut, tiba-tiba ditarik oleh sang pemilik, Donny. “Bangun, bangun, brrrrr”, ujar Donny kepada kami. Waktu tidur yang sebentar itu, telah menyisakan cerita yang banyak, mulai dari tarik-menarik selimut alias rebutan selimut, hingga saling merapatkan badan untuk melawan rasa dingin. He

Setelah semua tersadar dalam tidur masing-masing, kami segera bangkit dan menuju mobil. Keadaan di pintu masuk sudah mulai ramai, para wisatawan sudah sibuk dengan persiapan menuju puncak. Kami juga tidak mau kalah, Hardtop yang kami sewa telah menunggu kami.

Taraa, akhirnya kami berangkat menuju puncak. Sayang, sopir yang akan mengantarkan kami kurang bersahabat. Ia bangsat, bahkan lebih bangsat dari calo tadi. Pokoknya ini menjadi pelajaran bagi kami ke depan. Bagi kalian yang akan menuju Bromo juga. Ingat ya, satu Hardtop itu bisa diisi dengan 8 orang. Harga sewanya cukup Rp. 400rb rupiah. Itu sudah termasuk jasa antar jemput untuk spot puncak tertinggi, terus turun ke bawah untuk menuju kawah. Berapa lama?, tentu terserah pada pihak penyewa. Jangan mau jika sopir minta anda kembali pada jam-jam yang telah ia tentukan sendiri. 

Meski diwarnai debat yang panjang, akhirnya kami berangkat menuju puncak untuk melihat sunrise. Asyik… tiba di sana, ternyata kami masih harus berjalan, mendaki lereng. Sekitar pukul 04.30 pm, kami tiba di puncak. Masih ada kesempatan bagi saya untuk menunaikan Sholat subuh. Setelah itu kami berfoto-foto ria. Subahanallah, inilah yang kami tunggu. Memanfaatkan waktu terbitnya matahari yang sebentar, kami berusaha menjadikannya sebagai momen berfoto yang paling indah. Disana juga banyak turis asing dari Perancis, kami pun mengajaknya berfoto bareng. “This is the best view in Asia,” ia mengungkapkan kekagumannya atas keindahan yang sedang ia lihat. Sungguh, penciptaan-Nya sangat luar biasa, tanpa cacat dan tak tertandingi.

Meski tidak ada kata puas dalam hati, kami harus segera turun untuk menyaksikan karya indah-Nya yang lain, yakni kawah bromo. Dengan menggunakan Hardtop, kami menuju kawah Bromo. Meski dari awal sopirnya tidak bersahabat, kami merasakan kenikmatan dalam perjalanan, melewati lading pertanian, rumah-rumah penduduk, hingga lautan pasir di Bromo yang sangat terkenal. Saya sendiri merasa sedang berada di atas speed boat yang sedang melaju di lautan, waw, berombak.

Setelah sampai di batas akhir pemberhentian, kami turun. Dan siap melanjutkan perjalanan dan pendakian panjang menuju kawah Bromo. Tentu, kamera tidak pernah kami diamkan. Apapun yang menarik, selalu kami abadikan. Indah bro.

Naik ke kawah, memang butuh perjuangan berat. Meski banyak pemilik kuda menawarkan untuk naik kuda, kami dengan tegas menolak. “Kita lho anak TEB (Tim Ekspedisi Biokonservasi, .red),” celetuk salah satu teman kami. He

Sesekali kami berhenti untuk menikmati keindahan alam sekitar, sekaligus menghilangkan rasa letih. Semakin lama, kami semakin mendekati tangga menuju puncak kawah. Dari kejauhan, ribuan orang yang menuju puncak terlihat seperti semut yang berjalan rapi. Ya Allah, betapa kecilnya hamba-Mu ini.  

Huh……. akhirnya anak tangga pertama menuju kawah telah kami injak. Ini seperti perjalanan hidup dalam memperjuangkan mimpi bro. “Positive, Persistence, and Pray,” Insyaallah berhasil, demikian kata M. Assad di dalam bukunya. He

Setelah berjuang keras, kami pun tiba di kawah yang terbilang aktif ini. Ya Tuhan, saat melihat ke bawah, lutut saya bergetar. Seluruh kemampuan kami tertunduk atas ciptaan-Mu yang luar biasa ini. Semakin lama saya melihat ke bawah, semakin kuat getaran yang ada dalam diri saya. Saya tidak mampu, dan menyerah. Ingin segera kembali ke bawah. Tapi, sebagai kenang-kenangan, kami semua menyempatkan diri untuk berfoto ria. Syal Palestina yang saya gunakan, saya bentangkan di atas kawah bromo.

Sebagai manusia, kami tidak bisa menduga-duga. Bisa saja Allah menyemburkan lahar panas, ketika kami sedang berada di bibir kawah. Tapi, Allah Maha Penyayang, masih memberikan kesempatan kepada kami untuk bernafas, bergerak, bertaubat, dan menikmati rejekinya. Terima kasih tak terhingga Ya Allah.

 Foto-Watch sunrise: Di Puncak, bersama turis asing asal Perancis. "This is the Best View in Asia," menurutnya.




Foto-Padat: Perjalanan menuju puncak kawah Bromo.
Foto-Curam: Inilah kawah yang membuat hati saya tertunduk.

Setelah menyaksikan secara langsung, kami semua segera turun, dan bersiap untuk mengakhiri perjalanan kami. Sungguh Indah. Di sepanjang perjalanan, hati saya masih saja belum puas untuk menikmati keindahan Bromo. Saya berjanji, akan mengunjungi mu lagi, Bromo yang indah, yang mampu menggetarkan hati kami.


Selasa, 14 Februari 2012

Setetes Kenangan dari SMP Negeri 12 Malang

 (.Anyeong haseyong
.
.bapak en’ ibu quu terchyangkz 
.
.b.d.w gi5na kabar’na pak en’ bu ?)
Bagi mereka yang gak gaul, mungkin merasa kesulitan untuk membaca tulisan di atas. hehe
Itu adalah isi sms yang datang dari salah satu muridku mala mini (7/5), yang saat ini sedang duduk di kelas VIII SMP Negeri 12 Malang. Mungkin, ini adalah satu-satunya cara untuk menyambung tali silaturahim yang lama tidak terjalin dengan salah satu murid terbaikku ini. Namanya Mayga Kiki. Aku bisa mengenal dia karena aku pernah melaksanakan praktek pengalaman langsung (PPL) di SMP yang berlokasi tepat di samping Univ. Kanjuruhan Malang tersebut. Jauh memang dari kampus saya (UMM), tapi perjuangan pulang pergi mengajar di sana tidak akan pernah lepas dari ingatanku, tentunya bersama teman-teman seperjuangan yang setia dan saling membantu dalam kurun waktu dua bulan lamanya. Mereka adalah Pak Donny (Biologi), Danang, Bu Fia, Riska, Bu Fitri, Bu Evi, Bu Siti (Matkom), Pak Zaini dan bu Milda (B. Indo).
Isi sms yang aku tuliskan di atas adalah asli dari muridku langsung, tanpa ada rekayasa sedikit pun. Dengan bahasa korea sebagai muqoddimah, ku rasa ia ingin menunjukkan perkembangannya dalam mempelajari bahasa Korea. Mayga memang pernah bercerita, bahwa ia senang dengan film-film Korea dan para bintangnya yang tampan. Tidak heran jika kemudian ia ingin mempelajari bahasa Korea. Dengan kata “tersayang”, ku rasa ia juga ingin menunjukkan rasa kangennya, karena memang sudah lama aku tidak pernah menyapanya. He.
Di sms itu juga tertulis kata bapak en’ ibu. Tentu sms itu juga ditujukan kepada Bu Fitri, teman se-PPL yang juga mengajar di kelas 8 C. Gak tau kenapa, lama kelamaan, para siswa di kelas ini, termasuk Mayga, berusaha mendekatkan aku dengan bu Fitri. Bahkan, pada kesempatan jam istirahat, Mayga pernah memaksaku untuk mengucapkan kalimat “I Love U” dengan bahasa Korea yang ditujukan untuk bu Fitri. Hemm, kalau guyonan anak SMP ya memang tidak jauh-jauh dari ‘c.i.n.t.a’.
Selama aku mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 12 Malang, Mayga merupakan salah satu murid terbaik dan berprestasi. Ia juga merupakan siswi yang manis, tentunya dengan balutan jilbab. Siswi berjilbab adalah minoritas di SMP N 12 Malang ini. Tentu itu menambah kekagumanku terhadap Mayga, siswi yang selalu istiqomah duduk di bangku paling depan. Pasti, itu adalah salah satu alasan baginya agar bisa mendengarkan penjelasan guru dengan jelas dan baik. Di luar itu, ia selalu mengatakan selalu belajar setiap malam. Belajar rutin setiap malam sepertinya menjadi hal langka bagi kebanyakan siswa jaman sekarang.
Mayga adalah anak tunggal. Begitu informasi yang ia tulis dalam angket studi kasus ku. Sebagai anak tunggal, aku pernah memberikan nasihat untuknya agar menjadi anak yang sholehah. “Itu tentu pak, aku tidak akan mengecewakan mereka (orang tua). Karena aku harapan terbesarnya, aku pasti akan membahagiakan mereka,” begitulah kira-kira janji yang Mayga ucapkan. Di zaman serba bebas ini, memiliki anak perempuan merupakan tugas besar orang tua untuk menjaganya.
Di akhir silaturahim kali ini, Mayga mendoakanku. (…mogha hari” bpk indah…) amien,...
itu yang membuat aku tersenyum, disaat sebelum aku mengawali mimpiku malam ini.. 
  
       Ini adalah foto saat kami melakukan perpisahan. Ceria semua kan? :)