Minggu, 31 Januari 2016

HAL YANG PALING BERAT

            Hal yang paling berat bagi hati ini adalah menjaga dari penyakit hati, terutama berupa dengki, riya, dan ujub. Dengki terkadang muncul ketika kita melihat teman, saudara, atau orang lain memperoleh kesenangan dengan apa yang ia dapat. Begitu sebaliknya, senang melihat orang lain mendapatkan kesusahan. Astaghfirullah. Guru saya, ustad Luqmanul Hakim menyebutnya dengan istilah SMS, Senang Melihat orang lain Susah, dan Susah Melihat orang lain Senang. Kalau sudah begini, pikiran dan hati kita hanya penuh dengan ketidaktenangan. Merugikan diri sendiri.
            Harusnya, sebagai teman, kerabat, ataupun saudara, kita bangga melihat orang lain senang dan susah melihat orang lain susah. Karena Nabi Muhammad sendiri mengistilahkan bahwa umat islam itu bagaikan satu tubuh, jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan ketidaknyamanan juga. Contohnya aja sakit gigi, hhe.  
            Selanjutnya mengenai riya dan ujub. Ini yang bisa menggerogoti nilai amal kita hingga tak ternilai di mata Allah. Kalo dalam matematika, berapapun jumlah angkanya jika dikalikan dengan nol, maka nilainya nol. Misalnya, jika kita melakukan sedekah dan nilai pahala ibaratnya 1 Miliyar, namun karena kita melakukannya karena riya, maka jumlah pahala tersebut dikalikan dengan nol, hasilnya nol alias kosong tak ternilai di sisi Allah. Allah hanya menerima amal sholeh seorang muslim jika niatnya ikhlas hanya karena Allah.
            Dan untuk ujub. Ini yang membahayakan umat muslim. Baru saja ibadah, lalu merasa menjadi hamba yang terbaik, bahkan lupa dengan istighfar akan dosa-dosa sendiri. Baru saja pulang dari kajian atau taklim, merasa lebih baik dari orang yang duduk nongkrong di mall. Setan memang pintar untuk menjebak manusia dengan berbagai cara, dan khusus riya dan ujub ini akan menimpa orang-orang muslim yang rajin beribadah. Jika ujian riya lolos, maka setan akan menyerangnya dengan sifat ujub. Nabi Muhammad sendiri mengatakan jika tidak akan masuk surga orang yang memiliki sifat sombong, meski seberat zarrah.
            Kemudian hal yang paling berat bagi prilaku sehari-hari atau yang terlihat. Salah satunya adalah disipin dalam hal kebaikan. Kalo untuk cowok biasanya nih, ya bangun dini hari untuk tahajud dan subuhan ke masjid. Astaghfirullah. Meski kita sendiri tahu bagaimana fadhilah sholat sunat fajar dan subuh berjamaah. Jadi, meski berat, dan sering di sentil dengan meme "gimana mau bangun rumah tangga, kalo bangun subuh aja berat," ya tetap paksakan. Khususnya untuk yang nulis ini. :) 
            Kemudian Ghibah. Ini kebiasaan buruk dan sesungguhnya masuk dalam salah satu dosa besar. Bayangkan aja, orang yang melakukan ghibah, diibaratkan dengan memakan bangkai saudara sendiri. Namun, dikalangan kita, masih saja hobi melakukan, mendengar, dan mendukung jika ada orang yang melakukan ghibah. Terus terang saja, ini lebih sering dilakukan oleh ibu-ibu, apalagi kalo udah ketemuan atau ngumpul. Semoga saya dan keluarga saya, begitu juga dengan seluruh keluarga teman-teman, diampuni dan dijauhkan dari dosa ghibah ini. Menilai diri sendiri terlebih dahulu lebih baik daripada menilai orang lain. Dosa sudah pasti dan pahala akan berkurang.
            Hal yang paling berat bagi kita selanjutnya adalah dalam bidang muamalat, tidak mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ini yang menjadikan seorang muslim terkadang tidak bisa mengatur pendapatan yang ia terima atau peroleh. Misal, saat ini smartphone adalah sebuah kebutuhan untuk berkomunikasi dengan kerabat, bukan sekedar Hp biasa. Namun, tipe smartphone yang mana yang akan kita miliki itu adalah keinginan. Sebenarnya kita cukup dengan smartphone Lenovo atau Samsung biasa. Tapi kita memaksakan untuk membeli atau memiliki smartphone Apple, meskipun belinya sampe lewat kredit. Duh.

            Mmmm, selanjutnya apa ya? Kayaknya masih banyak. Sahabat boleh share apa aja yang paling berat selain dari yang saya sebutkan di atas. Yakni dengki, riya, ujub, disiplin waktu, ghibah, dan memilah antara kebutuhan dan keinginan. 

Kamis, 28 Januari 2016

Ali Banat dan Tentang Tujuan Hidup


            Beberapa waktu yang lalu, di penghujung tahun 2015, saya mendapat kiriman link video dari seseorang yang sedang study di Sydney, Australia. Sayang, pada saat akan membukanya, Hp saya lowbet dan kebetulan sedang di luar rumah. Sempat dibuat penasaran tentang video tersebut. Hihi. Saat tiba di rumah dan Hp terisi energi, aq membuka video tersebut. Videonya berjudul “Gifted with Cancer,” dan percakapan maupun text dalam video itu full English, jadi ya buka kamus sedikit2. J
            Dari judulnya, saya sudah mengetahui bahwasanya narasumber dalam video tersebut adalah orang yang sedang mengidap penyakit kanker dan ia bersyukur dengan itu. Namanya Ali Banat, dari Sydney, Australia, umurnya masih sangat muda, dan ia sudah sangat sukses dan kaya berkat bisnis yang ia jalani. Mobil Ferrari, fashion, sepatu, dan topi semua branded, dengan harga wow menjadi simbol kekayaannya. Melihat kesuksesannya dalam usia muda, saya sendiri kagum dan masih penasaran dengan bisnis apa yang ia jalani. Setidaknya saya bisa mengambil pelajaran dari semangat dan kesuksesannya. Semoga saya mendapat informasi lebih kedepannya.
            Namun, ditengah kesuksesannya, kini Ali Banet mendapat “hadiah” dari Allah SWT berupa penyakit kanker. Ini yang membuat saya merasa sangat sedih melihat video ini. Apalagi sisa umur Ali diprediksi tinggal tujuh bulan lamanya. Video tersebut dipublikasikan pada tanggal 17 November 2015, jika memang Allah menakdirkan umurnya tinggal tujuh bulan lagi, maka di tahun 2016 ini Ali akan kembali, pulang ke kampung halaman yang sesungguhnya, negeri akhirat. Semoga Allah yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosanya, dan dosa-dosa kita semua. Hingga Ali dan siapapun yang mengharapkan pertemuan dengan-Nya, pulang dengan kondisi yang bersih. Amin.
            Lalu bagaimana dengan barang-barang mewah yang dimiliki Ali Banet? Ia tidak menghiraukannya lagi, bahkan kacamata yang ia sumbangkan kepada masyarakat di Afrika menurutnya jauh lebih mahal dibanding mobil Ferrari berharga miliaran rupiah. Memiliki harta kini bukan tujuan hidup Ali, memberi sebanyak-banyaknya adalah tujuannya sekarang. Karena harta yang sebenarnya, adalah harta yang diinfakkan. Dan orang kaya yang sebenarnya adalah yang memiliki amal jariah yang banyak, tanpa putus. Percuma kita sebagai pemilik gunung emas, jika tidak bisa bermanfaat bagi kita di akhirat kelak.
            Kini Ali mendirikan komunitas non profit dengan nama Muslim Arround The World (MATW) Project. Semoga bisa memberikan manfaat yang seluas-luasnya.
            Sahabat, banyak pelajaran yang kita dapat dari kisah nyata Ali Banat. Ini tentang tujuan hidup. Di dunia ini kita adalah orang asing, dan singgah sebentar, sangat sebentar sebenarnya. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat yang sesungguhnya, negeri akhirat. Mungkin saat ini kita dalam kondisi yang sehat, sehingga kita masih merasa memiliki umur yang masih panjang, tapi sesungguhnya kita semua semakin mendekati dengan kepulangan itu sendiri. Atau bahkan umur kita lebih pendek dari Ali Banat. Kita sendiri tidak tahu dengan takdir Allah.
            Tentu siapa yang bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan kebaikan selama di tempat persinggahan (dunia), insyaAllah dengan ridho dan rahmat Allah kita akan memasuki syurga-Nya. Apa yang kita harapkan? Untuk siapa kita niatkan? Semua kembali kepada Allah, karena sejatinya semua dari Allah. Hanya saja, terkadang saya sendiri teralalu banyak ingkar dengan nikmat Allah. Hiks. Rabbi Faghfirli.
            Sahabat, semoga kita semua terhimpun dalam kebaikan yang terus menerus. Dan semoga kita tetap bersahabat, saling tolong menolong, dan saling menasihati hanya dalam kebaikan. Menjadi baik secara berjamaah tentu lebih kuat dan lebih baik daripada baik sendiri.
            Tulisan ini adalah untuk memperingatkan diri saya sendiri, dan semoga kita semua bisa mengambil pelajaran berharga dari saudara kita, Ali Banat.
            Untuk teman2 yang ingin melihat videonya, bisa klik link di bawah ini, yang ini sudah versi bahasa Indonesia, jadi gak perlu lagi buka kamus ya. :D see u J


Jumat, 30 Januari 2015

Resensi Buku Pesawat Habibie

Pesawat Habibie is Back
(Published in the daily Rakyat Kalbar ed. 27-1-15)
Oleh: Khoirul Umam*)
Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie pernah sukses memimpin putra-putri terbaik bangsa Indonesia dalam menciptakan pesawat terbang. Pesawat terbang yang diluncurkan perdana pada tanggal 10 Agustus 1995 tersebut diberi nama Gatotkaca N-250. Pesawat murni hasil pemikiran dan buatan anak bangsa itu merupakan pesawat paling canggih dikelasnya karena dikendalikan secara elektronik (fly by wire). Indonesia pun bangga bisa menjadi negara pertama di Asean yang menciptakan pesawat terbang seperti Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat.

Namun sayang, pesawat Gatotkaca N-250 yang pernah menjadi primadona itu kini tinggal kenangan. Krisis ekonomi pada tahun 1998 memaksa presiden Soeharto mundur sebagai presiden dan pesawat N-250 dihentikan produksinya atas desakan IMF (International Monetary Fund). Akibatnya, PT. Dirgantara Indonesia memensiunkan dini ribuan tenaga kerjanya. Habibie tidak marah, namun ia kecewa karena mimpi besarnya yang mulai terbang tinggi itu harus turun dan terhenti.
(Habibie dan N250 yang sempat menjadi primadona)

Bukan Habibie namanya jika ia larut dalam kesedihan yang mendalam. Jiwa besar Habibie membawanya untuk melihat sudut positif atas peristiwa yang terjadi. Menurutnya, perjuangan yang telah dilakukan selama ini tidak ada yang sia-sia. Setidaknya, N-250 ciptaannya menjadi bukti bahwa Indonesia mengerti cara membuat pesawat terbang komersil mulai dari A-Z.
Habibie dan timnya akan kembali berkarya dan bangkit melaksanakan perjuangan yang tertunda untuk sementara. Saat menjabat sebagai presiden pun, Habibie masih belum mampu berbuat banyak untuk N-250. “Untuk membuat lompatan besar, seseorang harus mundur beberapa langkah,” cetus Habibie sambil membenahi keadaan.
Habibie memang tidak mudah lelah, apalagi untuk dikalahkan. Diusianya yang senja kini, Presiden RI ketiga tersebut masih kuat memegang mimpi besarnya untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen pesawat terbang. Habibie meyakini, Indonesia belum terlambat untuk memajukan industri pesawat terbang. Mengingat pesawat terbang merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi Indonesia sebagai Negara kepulauan dan naiknya permintaan pesawat terbang dari negara lain.
Tahun 2012, Habibie is back. Menjelang usia ke-80, semangat Habibie masih seperti saat ia usia 17 tahun. Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto tersebut ingin menunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia masih mampu untuk menciptakan pesawat terbang sendiri. Di bawah bendera PT. Regio Aviasi Industri, Habibie akan membimbing anak-anak muda Indonesia merancang pesawat R-80. Ini merupakan proyek besar untuk mengembalikan kejayaan N-250, namun dengan desain dan teknologi yang baru.
Rencana Habibie merintis R-80 cukup tiga tahun saja, setelah itu giliran Ilham Akbar, putra pertama Habibie, untuk melanjutkan mimpi besar sang ayah. Jika tidak ada halangan, pesawat R-80 akan mengudara melintasi nusantara dan dunia pada tahun 2017 atau 2018. Ilham Akbar pun berkeyakinan, jika Indonesia telah mampu dan berhasil membangun industri pesawat, Indonesia juga akan mampu mendirikan industri mobil, motor, dan kereta api sendiri.
(Ilham Habibie, putra sulung Habibie, siap melanjutkan cita-cita sang ayah)

Kini, rakyat Indonesia tinggal menunggu lahirnya kembali karya besar Habibie. Calon pembeli dan pengguna pesawat R-80 pun sudah menanti. Salah satunya adalah NAM Air, anak perusahaan maskapai besar Sriwijaya Air. Chandra Lie, Presiden Direktur Sriwijaya Air memberikan komitmen dan kepercayaannya pada Habibie. Kita berharap, R-80 akan sukses mengudara. Kita tentu tak ingin pesawat yang lalu lalang di langit Indonesia adalah produk asing semua.
Perjalanan dan perjuangan Habibie dalam mengembalikan industri pesawat terbang Indonesia tersebut, tertulis dalam buku Pesawat Habibi: Sayap-sayap Mimpi Indonesia. Sang penulis, Arimbi Bimoseno, tidak hanya mengisahkan secara terkini tentang pesawat ciptaan Habibie, namun juga memperlihatkan sisi kenegarawanan sejati Habibie dan perjalanan spiritualnya. Di setiap halamannya, buku yang diterbitkan oleh Kata Media ini menghadirkan kisah inspiratif Habibie melalui tulisan dan kumpulan foto. Sangat layak untuk dibaca oleh kaum muda, khususnya pelajar dan mahasiswa agar dapat memetik semangat juang dan cinta tanah air.
Kisah cinta sejati Habibie yang romantis bersama mendiang istrinya Ainun juga terekam dengan baik. Habibie mengungkapkan bahwa sinergi positif yang ia bangun dengan Ainun selama 48 tahun 10 hari, banyak mendukung produktivitas dan meningkatkan kecerdasannya.

(Habibie dan Ainun, simbol cinta sejati)
(Salah satu pesan bijak Habibie ^ ^ )

Kini Habibie tinggal di Patra Kuningan Jakarta dan menyediakan sebagian ruangan di rumahnya untuk perpustakaan. Selain itu, ia juga memiliki rumah dengan halaman 1.5 hektar di dekat Hamburg, Jerman. Ditengah perjuangan besarnya saat ini, Habibie terus aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di Indonesia untuk mengalirkan inspirasi kepada anak cucu intelektualnya. Habibie juga berharap ada penerusnya yang bisa meraih prestasi lebih hebat dibanding dirinya.
Bangsa Indonesia patut bersyukur dan bangga memiliki putra jenius bernama Habibie. Ia adalah maestro teknologi dunia dibidang pesawat terbang. Berkat kerja keras dan otak cerdasnya, Ia berhasil menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori penting dibidang thermodinamika, konstruksi, dan aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya yang digunakan dalam dunia pesawat terbang dikenal sebagai ‘Habibie Factor’, ‘Habibie Theorem’ dan ‘Habibie Method’. Tidak heran jika nama Habibie dikagumi dan disegani oleh dunia internasional. Ya, Habibie adalah orang Indonesia paling berpengaruh di dunia.
*Alumni Univ. Muhammadiyah Malang
Judul Buku       : Pesawat Habibie, Sayap-sayap Mimpi Indonesia
Penulis             : Arimbi Bimoseno
Penerbit           : Kata Media
Edisi                : 2014
Tebal               : iv + 380 halaman
(B.J Habibie dan Miniatur pesawatnya)

Senin, 24 November 2014

Syahdunya Gunung Ambawang

Yeaah, weekend kembali datang menyapa. Khusus weekend kali ini, aku sempatkan untuk mengunjungi tempat wisata yang lebih menantang dan menanjak :p. Apalagi kalau bukan, mendaki gunung, lewati lembah… Bareng teman-teman alumni MAN 2 Pontianak Ipank 2008, kami pergi ke gunung Ambawang, terletak di kec. Kubu, Kab. Kubu Raya, Kal-Bar. Sebenarnya sih bukan gunung, lebih layak disebut bukit karena tingginya hanya beberapa ratus mdpl atau mdpsk (meter di atas permukaan sungai Kapuas) :D.
Perjalanan liburan kali ini memang tidak kami rencanakan dengan matang, karena ide ke gunung ini tercetus hanya dalam beberapa hari sebelum keberangkatan. Bahkan di antara kami semua, tidak ada satupun yang pernah menginjakkan kaki di sana. Bermodal nekat, kami akhirnya memutuskan untuk tetap pergi meski tanpa tour guide. Jam keberangkatan, kami jadwalkan pukul 21.00 WIB atau jam 09.00 malam agar kami bisa tiba di puncak sebelum matahari terbit. Hmm, jadi inget waktu ke bromo. :D Tapi sayang, saat itu juga daerah Pontianak dan sekitarnya dilanda hujan lebat dan petir. Karena kami tergolong traveler amatir, akhirnya disepakati ganti jam keberangkatan jadi subuh. Serem bro n sist -_-
Subuh tiba
Setelah subuhan, langsung ganti baju dan nyiapin barang2 bawaan, termasuk DSLR pinjeman :D. Peralatan utama saat perjalanan wisata adalah kamera, kedua kendaraan :D. kami start dari desa kuala dua, kec. Sui. Raya, tempat ku bermukim. Dari kuala dua kami menuju penyeberangan yang ada di rasau, kami tempuh kurang lebih 30 menit. Setelah nyeberang, kami rehat sebentar untuk menyiapkan energi sebelum menempuh perjalanan yang sesungguhnya, jalan tanah kuning tak beraspal.
Waw, sebelum tiba di tempat tujuan, kami harus melintasi ribuan hektar kebun sawit. Kiri kanan jalan semua sawit dan sawit. Hanya bebera hektar lahan saja yang masih kosong dan kebun karet unggul. Sebenarnya sedih juga melihat seluruh tanah disini hampir di tanami sawit semua, tapi mau gimana lagi, masyrakat dan daerah setempat membutuhkan peran investor demi pemasukan APBD dan kesejahteraan masyarakat. Dilematis. Jujur, baru kali ini melewati jalan di tengah-tengah ribuan hektar kebun sawit. Ada sensasi baru.
Melewati kebun sawit, harus pinter2 milih jalan. Kalo gak, ya pasti tembus entah kemana. Perumahan penduduk pun gak ada. Beruntung, ada kawan yang pernah dua kali melewati jalan ini, jadi bisa membantu, meski harus di tambah dengan tanya2 orang sekitar yang lewat.
Setelah mencari-cari, akhirnya tanda2 memasuki jalur pendakian terlihat. Ada rumah penduduk, sungai, sawah, dan gunung. Pokoknya mirip deh dengan gambar yang sering kita buat waktu SD dulu. Liat aja ntar :D.

Pendakian
Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Hehe. Akhirnya kami tiba. Masih sepi dan kami adalah pengunjung pertama. Motor kami parkir. Karena tak sabar, kami langsung menuju jalur pendakian. Gak tinggi sih, tapi lumayan bikin keringet nyucur deras. Bahkan salah satu dari kami ada yang gak kuat untuk melanjutkan ke atas dengan alasan capek lah, pusing lah, laper lah, mau muntah lah :D. Tapi, karena sebuah mimpi untuk menikmati alam dari atas, semua jadi kuat. Ya, dengan alasan yang kuat, kita menjadi semangat mengejar mimpi J
Perjuangan dan kelelahan kami akhirnya terbayarkan dengan pemandangan indah. Subhanallah dah. Sejauh mata memandang adalah kebesaran Allah. Bahkan lebih ke atas lagi, kami di suguhi air terjun yang menyejukkan suasana. Disana kami mandi, disana kami merasakan dinginnya air. Rugi rasanya jika kita tak mandi disini. Jernihnya air yang jatuh menerpa tubuh seakan ingin membersihkan hati ini dari rasa ego dan gengsi. Suara jatuhnya air terjun yang mengalun tanpa henti mampu menghilangkan kepenatan. Bebatuan besar yang tersusun tak teratur, merupakan sebagian tanda kecil dari kebesaran Allah swt, bagi orang-orang yang berpikir.
Puas menikmati harmony alam yang indah, kami memutuskan untuk pulang menjelang siang.

Sekitar pukul 15.30 WIB kami tiba di Kuala Dua dan rehat sebentar. J

Tulisan ini belum sempurna, dan akan disempurnakan dengan standar tulisan seorang jurnalis. Maklum, lama tak nulis :D . perjalanan-perjalanan wisata d Kal-Bar selanjutnya akan ku tulis agar destinasi wisatanya terbantu untuk di promosikan J

 Dermaga Penyeberangan
 Akses Jalan menuju Ambawang
 Air terjun yang dingin
 Penghuni Hutan Gunung Ambawang
 Ini dia nih 5 cm, yg paling kiri itu Zafran :D 
 Mandi yookkk, piss
This pic, spesial for u, siapa aja yang mau berjuang bareng utk taklukkan dunia :D

Jumat, 10 Mei 2013

Merindukan Sahabat

SAHABAT, dalam menjalani proses kehidupan, kita tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena otu, keberadaan orang yang dekat selain keuarga, merupakan kebutuhan setiap pribadi manusia. Orang yang dekat itu sering kita panggil sebagai sahabat. Ya SAHABAT. Siapa mereka, mereka adalah orang yang selalu ada dan ikhlas untuk kita. Jadi, bersyukurlah jika kita memiliki seorang sahabat yang baik, saling mengingatkan, pengertian, memahami, dan yang paling penting adalah setia. Dia selalu ada, baik dalam keadaan suka ataupun duka. Jadi, jangan kecewakan orang yang sudah kita anggap sebagai sahabat. Terima kasih sahabat. Jadi siapa sahabat anda? :)          

Senin, 21 Mei 2012

Drama Manchester City


Drama Manchester City
Liga Primer Inggris musim 2011/2012 penuh dengan drama. Kedahsyatan, keajaiban, tangisan, dan keceriaan datang silih berganti tanpa bisa diduga. Tentu, hal ini lebih seru daripada sekadar film atau movie apapun yang pernah saya lihat. Manchester City dan Manchester United adalah aktor utama dalam perburuan gelar paling bergengsi di daratan Inggris itu. Silih berganti, kedua klub satu kota tersebut membuat perasaan masing-masing supporternya naik turun, kadang menciptakan tawa, kadang ketegangan, kadang keceriaan, bahkan tidak jarang menangis sedih.
Lihat saja, ketika The Sky Blues memuncaki klasmen, apalagi ketika berhasil mempermalukan The Red Devils-julukan MU, 1-6 di Old Trafford. Publik MU pada saat itu berada di titik paling bawah. Baru kali ini, klub yang berhasil menjuarai liga sebanyak 19 kali tersebut kalah dengan skor paling telak dan menakjubkan. Konon, itu adalah rekor terburuk MU sejak puluhan tahun yang lalu.
Kondisi sebaliknya dirasakan oleh The Citizens-julukan bagi fans Man. City. The Sky Blues mempermalukan MU di kandangnya sendiri adalah hadiah besar dan tentunya membawa kebahagiaan bagi pendukung setianya. Sejak awal musim hingga pertengahan, Man. City istiqomah berada di puncak klasmen. Alhasil, Klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini berhasil menjadi juara di paro musim liga.
Namun, saat putaran II berlangsung, kekosongan beberapa pemain inti Man. City mempengaruhi ketajaman di lini depan. Mereka yang sempat absen diantanya adalah Yaya Toure dan Kolo Toure yang pada saat itu sedang memperkuat timnas di ajang piala afrika, serta Tevez yang terlibat konlflik interpersonal dengan Mancio, sang pelatih Man. City. Ketidakhadiran mereka di lapangan sangat terasa pengaruhnya. Man City harus rela berbagi poin, bahkan kehilangan poin saat bertandang ke tim lawan. Kekalahan Man. City salah satunya di alami ketika melawan Arsenal.
Akhirnya, tahta di puncak klasmen berhasil direbut oleh MU. Tidak tanggung-tanggung, MU berhasil menjauh dari Man. City dengan selih 7 poin. Hal ini sempat mencemaskan seluruh pendukung, pemain, dan tentu saja sang pemilik, Syekh Mansour. Bahkan, Mancio sempat menyatakan bahwa The Sky Blues menemukan jalan yang terjal untuk menjuarai liga musim 2011/2012.
Tapi entah kenapa, keajaiban dan dewi fortuna nyatanya kembali berpihak kepada Man. City. Siapa sangka, jika dalam beberapa pertandingan tersisa, prestasi MU tidak terlalu baik, sehingga City pun bisa mengejar ketertinggalan poin hingga menyamai perolehan MU. Di sinilah, perasaan seluruh pemain dan supporter menjadi harap-harap cemas. Hanya mengandalkan keunggulan selisih gol yang dimiliki City tidak akan pernah bisa mengunci poin, sebelum laga terakhir benar-benar di mainkan.
Menjelang laga terakhir liga primer Inggris dimainkan, seluruh media tidak ingin ketinggalan memberitakan, memprediksi, dan mengompori para supporter mengenai siapa yang berhak menjadi juara. Di atas kertas, City memang lebih di unggulkan untuk menjadi juara. Karena pada laga terakhir, City bertanding melawan tim zona degradasi, QPR. Apalagi, laga terakhir tersebut dimainkan di kandang City, Etihad Stadium. “Hanya keajaiban yang menghalang City untuk menjadi Juara,” tulis salah satu media nasional di Indonesia saat itu. Sedangkan MU yang pada laga terakhir melawa Sunderland, menang adalah harga mati. MU hanya bisa berharap kepada City untuk seri atau kalah melawan QPR. Jika MU menang dan City seri atau kalah, maka gelar juara sudah pasti akan digenggam oleh Rooney dkk.
Tibalah saat yang paling menegangkan, laga terakhir liga Primer Inggris. Pertandingan kali Ini lebih seru dan menegangkan dari sebuah film atau movie manapun yang pernah saya lihat.
Malam senin (13/5), pertandingan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Saya dan teman yang baru pulang dari Soekarno Hatta pada saat itu, langsung mencari tempat nonton bareng yang menyiarkan pertandingan City Vs. QPR. Café yang biasanya menyiarkan laga-laga penting, entah kenapa dalam keadaan tutup dan gelap. Akhirnya, kami menemukan salah satu warung padang yang ada di depan gang kami, sekitar Jetis. Tidak pikir panjang, kami pun langsung makan di situ dan meminta kepada pemilik warung untuk pindah channel ke MNC TV.
Babak kedua sedang berlangsung saat kami mulai duduk menunggu makan. Sayang, keunggulan City 1-0 pada babak pertama tidak sempat kami saksikan. Tapi hati mulai tenang, karena keunggulan 1-0 berarti juara di depan mata.
Sedikit Cerita Kemenangan Dramatis Manchester City
(Sumber: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/05/14/sedikit-cerita-kemenangan-dramatis-manchester-city/)
Dari awal Man City sudah mengambil inisiatif untuk lebih banyak Menguasai bola dan menyerang, beberapa kali percobaan tendangan ke gawang, masih belum menemui sasaran, sedangkan rival sekota mereka sudah memimpin 1-0 di menit 12 berkat goal dari Wayne Rooney.Pada akhirnya sampai pada menit ke 35, Zabaleta yang terlepas dari pengawalan, memanfaatkan umpan manis dari Toure, Zabaleta  menyontek bola dan mengelabui penjaga gawang Kenny dan skor pun berubah menjadi 1-0 City memimpin dan skor pun bertahan sampai turun minum.
Keunggulan tersebut akhirnya sirna setelah Djibril Cisse mencetak gol balasan pada menit ke-48. Gol tersebut akibat kesalahan fatal yang dilakukan Joleon Lescott saat menyundul bola. Bola malah jatuh ke arah Cisse. Dengan cepat Cisse menggiring bola untuk mendekati gawang, kemudian melepaskan tembakan keras, dan akhirnya menaklukkan Joe Hart. Tapi waktu masih lama dan Pasukan Roberto Mancini tetap melancarkan serangan, sedangkan Man United masih tetap memimpin 1-0 atas Sunderland.

City berpeluang besar kembali unggul setelah QPR harus bermain dengan sepuluh pemain. Joey Barton dikenai kartu merah akibat menyikut Tevez pada menit ke-55. Seperti tak terima dengan keputusan wasit, Barton kembali membuat ulah dengan menendang Aguero saat hendak meninggalkan lapangan. Dari kejadian tersebut saya merasa yakin kalau Man City akan bisa menambah Goal untuk memenangkan pertandingan tersebut dan merebut Gelar juara Liga Inggris musim ini.
Namun, sepuluh pemain QPR malah menjadi petaka bagi City mungkin ini karna Tevez dituduh memprovokasi Barton yang harus keluar karna mendapat kartu merah. Jamie Mackie membawa QPR kembali unggul berkat gol yang diciptakannya pada menit ke-66. Sukses ini berawal dari aksi pemain pengganti Armand Traore yang menggantikan Djibril Cisse yang melakukan serangan balik cepat dari sektor kanan pertahanan City. Dia kemudian melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti. Mackie yang tidak terkawal dengan mudah menyundul bola masuk ke gawang City dan skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan QPR, sedangkan MU masih tetap memimpin 1-0 atas Sunderland.
Dari Goal tersebut, terlihat kesedihan dari supporter Man City yang tidak menyanggka akan bisa kebobolan lagi, karna mereka berharap akan bisa menambah goal, tapi malah sebaliknya, dari reaksi supporter, saking kesanlnya bahkan ada yang memukul tempat duduk dengan sialnya, ada yang sedih menangis, ada yang memegang kepalanya kaarna merasa tidak bisa terima dengan kejadian ini, tapi mereka masih ada yang bersemangat mendukung karna waktu masih banyak tersisa dibabak kedua ini.
Setelah Unggul 2-1 QPR mengganti lagi penyerangnya Bobby Zamora dengan menempatkan pemain bertahan untuk menjaga keunggulan, sehingga otomatis tidak ada penyerang di kubu QPR karna Cisse sebelumnya juga sudah diganti. Mancini langsung bergerak cepat dengan memasukkan Edin Dzeko dan Balotelli. Dengan 24 menit waktu normal tersisa, City mampu mengurung QPR. Namun, mereka tak jua bisa membuat gol sampai pertandingan memasuki injury time.
Ketegangan semakin meningkat. semakinbanyak suporter City mulai menangis. termasuk saya juga tak habis pikir dan pingin ikut menangis karna tidak menyangka Man City akan terjungkal di laga pamungkas dan penentu gelar juara. Beruntung, para pemain City tak putus asa terus menyerang, meski waktu hampir habis. Apalagi, kekalahan atau seri berarti kegagalan juara. Usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil setelah Dzeko menciptakan gol. Dia dengan baik menanduk sebuah umpan silang. Gol ini semakin membangkitkan semangat City. Sebuah serangan mengubah segala cerita. Balotelli yang mendapat umpan Aguero, mengembalikan bola kepadanya. Aguero pun mencoba mencari ruang. Sempat mengecoh bek lawan, dia kemudian melepaskan tendangan keras dan menghunjamkan bola ke gawang QPR, Kiper QPR yang sebelumnya tampil cemerlang diwaktu normal 90 menit, tiba-tiba tidak berdaya menahan gempuran Pasukan biru di lima menit waktu tambahan.
Suasana pun kembali berubah, banyak supporter Man City kembali bisa tertawa dan melampiaskan kegembiraannya dengan saling berpelukan dengan temannya dan ada juga beberapa pria yang membuka bajunya, Gol yang meledakkan teriakan kegembiraan publik Etihad. Sebab, gol inilah yang memastikan City meraih kemenangan 3-2, sekaligus gelar juara Premier League untuk pertama kalinya sejak 1968. Menurut Premier League, sepanjang laga, City menciptakan sepuluh peluang emas dari 16 usaha. Adapun QPR melepaskan dua tembakan akurat dari dua percobaan.
Setelah pertandingan usai dan memastikan diri sebagi juara di musim 2011-2012, pemain dan penonton tumpah ruah ke tengah lapangan, banyak expresi kegembiraan yang diperlihatkan oleh pemain dan supporter, bahkan ada seorang pria yang sudah berumur, dengan membawa bendera Man City, sambil menangis dan bersimpuh ditengah lapangan karna kegembiraanya atas kemenangan Man City dan menjadi juara liga inggris setelah 44 tahun menunggu. Saya pun ikut bergembira karna doa semua orang menjadi kenyataan, karna saya yakin kemarin malam setiap orang berdoa supaya Man City bisa memenangkan laga pamungkas tersebut. Dan akhirnya semua doa itu terkabulkan dan Man City menjadi Juara.
Mungkin hanya itu ungkapan keceriaan supporter dan termasuk saya juga, seharusnya tulisan ini kemarin malam atau tadi pagi sudah muncul, tapi karna sesuatu dan lain hal, makanya baru bisa saya munculkan, sekali lagi selamat untuk Manchester City dan para Supporter untuk keberhasilan ini, sekian dan terimakasih.
Celebrtion of my team :)

Sabtu, 12 Mei 2012

Bromo yang Indah Menggetarkan Hati Kami


Hummm, akhirnya…. Pada Sabtu (7/5/2012), Saya dan sebagian teman-teman biologi jadi juga mengunjungi Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang wajib untuk dikunjugi di Benua Asia ini. Selagi masih kuliah di Malang, saya memang memiliki rencana sejak dulu untuk menyaksikan keindahan alam taman nasional bromo. Dan kesempatan untuk berwisata ke Gunung Bromo baru datang di semester akhir perkuliahanku di Biologi Unmuh Malang. Ini dia nih, perjalanan yang takkan pernah kulupakan bersama teman2 Biologi. Yang ikut dalam rombongan ini adalah Jhon, Mei & Vicky, Qiqi, Mia & Tapir, dan Donny. Sayang memang, tidak semua teman-teman sekelas bisa ikut ke Bromo. Semoga kelak bisa mengunjungi Bromo lagi bersama teman-teman Biologi A.

Sekitar pukul 21.30 WIB, kami start dari BCT dan meluncur ke Bromo dengan mobil carteran. Inilah saat yang tepat bagi kami semua untuk melupakan sejenak tentang segala seluk beluk kuliah, ya khususnya skripsi. Horeeee. 

Rute yang kami lalui adalah jalur Probolinggo. Tentu mengasyikkan, karena inilah jalur utama bagi wisatawan. Dengan jalannya yang bersahabat, tentu tidak menimbulkan kekhawatiran sedikitpun bagi kami. Sebelum menempuh perjalanan wisata ini, kami mempersiapkan segala bekal yang kami butuhkan. Seperti minuman, snack, vitamin, obat mabuk, dan tentu saja Kopi buat pak Sopir.

Di dalam mobil, kami selingi dengan canda dan tawa agar tidak terasa bosan dalam perjalanan. Memasuki kabupaten Pasuruan, kami semua mulai ngantuk. Tapi, aku sendiri mencoba untuk bertahan dengan melihat keadaan daerah yang kami lewati. Begitu pula ketika memasuki Probolinggo, kami semua mulai merasa kelelahan. Melewati kab. Pasuruan dan Probolinggo, mengingatkan saya ketika berada di pulau Madura, tempat nenek moyang saya dilahirkan. Setiap daerah memang memiliki keunikan dan kesamaanya tersendiri.
Mulai memasuki jalanan utama ke Bromo, semua mulut kami lebih banyak terdiam. Karena keadaan yang gelap, kami tidak bisa menikmati secara sempurna keindahan alam di sepanjang perjalanan menuju Bromo. Namun, kami semua sadar dan takjub, inilah Karya Tuhan yang akan kami kunjungi dan nikmati keindahannya. Semakin mendekati lokasi, hati kami semakin tidak sabaran untuk melihatnya.

Akhirnya, mobil yang kami tumpangi tiba tepat di pintu masuk lokasi wisata gunung Bromo. Ada yang unik. Ketika kami tiba di sana, banyak orang mengerubungi mobil kami, mulai tukang parker, penjual syal, dan calo hartop. Sungguh seperti artis, tapi sungguh tidak mengenakkan juga.

Tidak lama kemudian, satu per satu dari kami keluar dari mobil. Kami pun langsung menanyakan harga hardtop atau jeep yang akan membawa kami ke puncak, kemudian kawah Bromo yang pada saat itu dalam status normal. Dalam hal tawar menawar, di sinilah harga diri mahasiswa di pertaruhkan. Karena ini adalah negosiasi yang mementingkan paradigma Menang-Kalah. Sebagai mahasiswa, kami tidak mau di tipu tentunya. Menurut informasi umum yang kami peroleh, bahwa penyewaan Hardtop itu hanya Rp. 400rb per 8 orang, untuk menuju puncak dan kawah Bromo. Namun, calo Hardtop tidak setuju ketika kami tawari dengan harga tersebut. Namanya calo ya memang bangsat, super bangsat malahan. Tidak mengenal itu dari daerah mana,dan agamanya apa. Kalo calo ya calo, dan itu bangsat menurut kami, serta dilarang oleh agama, dan dikenai denda oleh negara. Betul kan?

Kami tidak menyerah. Akhirnya saya, Jhon, dan Donny turun ke bawah untuk mencari carteran hardtop yang lain. Sayang, tidak ada satu orang pun yang mendekati kami untuk menawari hartop. Akhirnya kami menuju pos jaga yang ada disana, berharap bisa berkonsultasi dengan orang yang jujur. Namun apa daya, yang kami temui di pos jaga itu adalah para calo yang barusan menghantui kami di pintu masuk wisata Bromo. Oh Tuhan. Kami menyerah, akal licik sang calo telah mengalahkan rencana kami yang sama sekali tidak memiliki pengalaman. 

“Gimana mas?, dari pada sampean gak dapat hardtop dan tidak bisa melihat sunrise,” ujar calo bangsat itu. “Ya udah mas, gak apa” ujar kami. Setelah membayar DP dan mengikat janji untuk di jemput pada pukul 02.00, kami segera menuju mobil dan mengambil perlengkapan penghangat badan. Karena jam di tangan masih menunjukkan pukul 12.00 malam, kami masih memiliki kesempatan untuk tidur selama 2 jam. 

Melihat keadaan di dalam mobil, kami bertiga tidak memungkinkan untuk tidur di mobil. Akhirnya, kami mencari lokasi penginapan gratis, apalagi kalau bukan Musholla. Awalnya kami takut, karena tidak ada seorang pun yang tidur di Musholla. Tapi Kami sudah tidak tahan dengan hawa dingin yang menyerang. Jaket yang saya pakai sepertinya tidak berguna. Tulisan “Dilarang tidur di Mushollah” kami abaikan. Sajadah tebal yang ada di masjid seperti telah disiram dengan air es, basah dan dingin sekali. Rasa kantuk kami berperang melawan hawa dingin, sesekali rasa kantuk yang menang, tapi tidak jarang hawa dingin mengalahkan rasa kantuk kami.

Karena kami takut kesiangan, kami member kabar kepada teman yang ada di mobil untuk menelpon kami pada pukul 02.00 am.

Dalam keadaan yang sangat terlelap, saya kaget dan terbangun dengan memohon ampun. Sleepingbad yang kami gunakan sebagai selimut, tiba-tiba ditarik oleh sang pemilik, Donny. “Bangun, bangun, brrrrr”, ujar Donny kepada kami. Waktu tidur yang sebentar itu, telah menyisakan cerita yang banyak, mulai dari tarik-menarik selimut alias rebutan selimut, hingga saling merapatkan badan untuk melawan rasa dingin. He

Setelah semua tersadar dalam tidur masing-masing, kami segera bangkit dan menuju mobil. Keadaan di pintu masuk sudah mulai ramai, para wisatawan sudah sibuk dengan persiapan menuju puncak. Kami juga tidak mau kalah, Hardtop yang kami sewa telah menunggu kami.

Taraa, akhirnya kami berangkat menuju puncak. Sayang, sopir yang akan mengantarkan kami kurang bersahabat. Ia bangsat, bahkan lebih bangsat dari calo tadi. Pokoknya ini menjadi pelajaran bagi kami ke depan. Bagi kalian yang akan menuju Bromo juga. Ingat ya, satu Hardtop itu bisa diisi dengan 8 orang. Harga sewanya cukup Rp. 400rb rupiah. Itu sudah termasuk jasa antar jemput untuk spot puncak tertinggi, terus turun ke bawah untuk menuju kawah. Berapa lama?, tentu terserah pada pihak penyewa. Jangan mau jika sopir minta anda kembali pada jam-jam yang telah ia tentukan sendiri. 

Meski diwarnai debat yang panjang, akhirnya kami berangkat menuju puncak untuk melihat sunrise. Asyik… tiba di sana, ternyata kami masih harus berjalan, mendaki lereng. Sekitar pukul 04.30 pm, kami tiba di puncak. Masih ada kesempatan bagi saya untuk menunaikan Sholat subuh. Setelah itu kami berfoto-foto ria. Subahanallah, inilah yang kami tunggu. Memanfaatkan waktu terbitnya matahari yang sebentar, kami berusaha menjadikannya sebagai momen berfoto yang paling indah. Disana juga banyak turis asing dari Perancis, kami pun mengajaknya berfoto bareng. “This is the best view in Asia,” ia mengungkapkan kekagumannya atas keindahan yang sedang ia lihat. Sungguh, penciptaan-Nya sangat luar biasa, tanpa cacat dan tak tertandingi.

Meski tidak ada kata puas dalam hati, kami harus segera turun untuk menyaksikan karya indah-Nya yang lain, yakni kawah bromo. Dengan menggunakan Hardtop, kami menuju kawah Bromo. Meski dari awal sopirnya tidak bersahabat, kami merasakan kenikmatan dalam perjalanan, melewati lading pertanian, rumah-rumah penduduk, hingga lautan pasir di Bromo yang sangat terkenal. Saya sendiri merasa sedang berada di atas speed boat yang sedang melaju di lautan, waw, berombak.

Setelah sampai di batas akhir pemberhentian, kami turun. Dan siap melanjutkan perjalanan dan pendakian panjang menuju kawah Bromo. Tentu, kamera tidak pernah kami diamkan. Apapun yang menarik, selalu kami abadikan. Indah bro.

Naik ke kawah, memang butuh perjuangan berat. Meski banyak pemilik kuda menawarkan untuk naik kuda, kami dengan tegas menolak. “Kita lho anak TEB (Tim Ekspedisi Biokonservasi, .red),” celetuk salah satu teman kami. He

Sesekali kami berhenti untuk menikmati keindahan alam sekitar, sekaligus menghilangkan rasa letih. Semakin lama, kami semakin mendekati tangga menuju puncak kawah. Dari kejauhan, ribuan orang yang menuju puncak terlihat seperti semut yang berjalan rapi. Ya Allah, betapa kecilnya hamba-Mu ini.  

Huh……. akhirnya anak tangga pertama menuju kawah telah kami injak. Ini seperti perjalanan hidup dalam memperjuangkan mimpi bro. “Positive, Persistence, and Pray,” Insyaallah berhasil, demikian kata M. Assad di dalam bukunya. He

Setelah berjuang keras, kami pun tiba di kawah yang terbilang aktif ini. Ya Tuhan, saat melihat ke bawah, lutut saya bergetar. Seluruh kemampuan kami tertunduk atas ciptaan-Mu yang luar biasa ini. Semakin lama saya melihat ke bawah, semakin kuat getaran yang ada dalam diri saya. Saya tidak mampu, dan menyerah. Ingin segera kembali ke bawah. Tapi, sebagai kenang-kenangan, kami semua menyempatkan diri untuk berfoto ria. Syal Palestina yang saya gunakan, saya bentangkan di atas kawah bromo.

Sebagai manusia, kami tidak bisa menduga-duga. Bisa saja Allah menyemburkan lahar panas, ketika kami sedang berada di bibir kawah. Tapi, Allah Maha Penyayang, masih memberikan kesempatan kepada kami untuk bernafas, bergerak, bertaubat, dan menikmati rejekinya. Terima kasih tak terhingga Ya Allah.

 Foto-Watch sunrise: Di Puncak, bersama turis asing asal Perancis. "This is the Best View in Asia," menurutnya.




Foto-Padat: Perjalanan menuju puncak kawah Bromo.
Foto-Curam: Inilah kawah yang membuat hati saya tertunduk.

Setelah menyaksikan secara langsung, kami semua segera turun, dan bersiap untuk mengakhiri perjalanan kami. Sungguh Indah. Di sepanjang perjalanan, hati saya masih saja belum puas untuk menikmati keindahan Bromo. Saya berjanji, akan mengunjungi mu lagi, Bromo yang indah, yang mampu menggetarkan hati kami.